JAKARTA: Wakil Seken Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa mengkhawatirkan adanya ‘penumpang gelap’ yang berupaya menjatuhkan citra partai pemenang Pemilu tersebut menyusul beredarnya pesan singkat yang mendiskreditkan Partai Demokrat (PD).
“Bisa saja ada penumpang gelap. Saya tidak yakin SMS itu dari Nazaruddin,” ujar Saan mengomentari munculnya SMS gelap yang mengatasnamakan mantan Bendahara Umum PD M. Nazarudin.
Kalau memang SMS yang mendiskreditkan sejumlah tokoh PD itu dikirim oleh kader ‘penumpang gelap’ tersebut maka tindakan itu tergolong biadab, katanya.
Saan menilai SMS itu merupakan fitnah keji yang tidak manusiawitidak hanya kepada Partai Demokrat tapi juga kepada Kepala Negara,” kata Saan di Gedung DPRhari ini.
Politisi Senayan itu pun mendesak agar pihak Kepolisian mencari tahu siapa pengirim SMS bernada provokatif itu.
“Isinya bohong dan penghasutan. Saya yakin orang yang melakukan adalah orang yang tidak bertanggung jawab, pengecut, dan memanfaatkan kepentingan dalam kondisi partai seperti ini. Terlalu biadab lah kalau dari PD sendiri," ujarnya.
Dia menambahkan sejauh yang dia ketahui Nazaruddin merupakan kader yang loyal kepada partai dan SBY masih tinggi sehingga tidak mungkin mengirim SMS seperti itu.
Seperti diketahui, Sabtu pekan lalu beredar pesan singkat yang mengatasnamakan Nazaruddin. Isinya, dia mengancam berbagai skandal yang ada di Partai Demokrat, termasuk manipulasi data pada pemilu 2009 silam.
Sementara beberapa politisi menduga SMS gelap berisi fitnah terhadap SBY dari orang bernama Nazaruddin dikirimkan oleh internal Partai Demokrat.
"Menyadari bahwa Partai Demokrat dan Presiden SBY sedang menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, saya yakin tidak ada orang di luar Demokrat yang ingin atau ikut-ikutan memperkeruh suasana," ujar anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo.
Menurut pengamatan politisi Partai Golkar ini, banyak rekan politisi dari partai lainyang menahan diri untuk tidak mengomentari apa yang sedang berkembang di tubuh Partai Demokrat saat ini.
"Karena itu, kalau beredar SMS yang memuat fitnah terhadap presiden dan elit Dmeokrat, saya tidak percaya hal itu dilakukan politisi dari partai lain. Siapa yang paling tahu isi perut Demokrat kalau bukan orang dalam sendiri," ujarnya.
Seperti diberitakan, SBY menilai penyebar fitnah menghina dan melecehkan pribadinya. Namun, tidak berani mengungkapkannya secara terbuka. "Fitnah yang dilemparkan oleh seseorang dari tempat yang gelap, sungguh keterlaluan," ujarnya. (ea)
“Bisa saja ada penumpang gelap. Saya tidak yakin SMS itu dari Nazaruddin,” ujar Saan mengomentari munculnya SMS gelap yang mengatasnamakan mantan Bendahara Umum PD M. Nazarudin.
Kalau memang SMS yang mendiskreditkan sejumlah tokoh PD itu dikirim oleh kader ‘penumpang gelap’ tersebut maka tindakan itu tergolong biadab, katanya.
Saan menilai SMS itu merupakan fitnah keji yang tidak manusiawitidak hanya kepada Partai Demokrat tapi juga kepada Kepala Negara,” kata Saan di Gedung DPRhari ini.
Politisi Senayan itu pun mendesak agar pihak Kepolisian mencari tahu siapa pengirim SMS bernada provokatif itu.
“Isinya bohong dan penghasutan. Saya yakin orang yang melakukan adalah orang yang tidak bertanggung jawab, pengecut, dan memanfaatkan kepentingan dalam kondisi partai seperti ini. Terlalu biadab lah kalau dari PD sendiri," ujarnya.
Dia menambahkan sejauh yang dia ketahui Nazaruddin merupakan kader yang loyal kepada partai dan SBY masih tinggi sehingga tidak mungkin mengirim SMS seperti itu.
Seperti diketahui, Sabtu pekan lalu beredar pesan singkat yang mengatasnamakan Nazaruddin. Isinya, dia mengancam berbagai skandal yang ada di Partai Demokrat, termasuk manipulasi data pada pemilu 2009 silam.
Sementara beberapa politisi menduga SMS gelap berisi fitnah terhadap SBY dari orang bernama Nazaruddin dikirimkan oleh internal Partai Demokrat.
"Menyadari bahwa Partai Demokrat dan Presiden SBY sedang menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, saya yakin tidak ada orang di luar Demokrat yang ingin atau ikut-ikutan memperkeruh suasana," ujar anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo.
Menurut pengamatan politisi Partai Golkar ini, banyak rekan politisi dari partai lainyang menahan diri untuk tidak mengomentari apa yang sedang berkembang di tubuh Partai Demokrat saat ini.
"Karena itu, kalau beredar SMS yang memuat fitnah terhadap presiden dan elit Dmeokrat, saya tidak percaya hal itu dilakukan politisi dari partai lain. Siapa yang paling tahu isi perut Demokrat kalau bukan orang dalam sendiri," ujarnya.
Seperti diberitakan, SBY menilai penyebar fitnah menghina dan melecehkan pribadinya. Namun, tidak berani mengungkapkannya secara terbuka. "Fitnah yang dilemparkan oleh seseorang dari tempat yang gelap, sungguh keterlaluan," ujarnya. (ea)
............. apabila tidak mau berlarut-larut semakin gelap, mestinya bisa ke International Court of Justice (Mahkamah Internasional) di Den Haag, Belanda...
ReplyDelete