Diduga Mencopet, Dua Jamaah
Ditahan Polisi Makkah
Rabu, 17 Oktober 2012 - 19:30
wib
MAKKAH – Tindak kriminalitas di
masjidil haram terus meningkat,
dengan makin banyaknya
jamaah calon haji dari berbagai
negara yang sudah memadati
masjid suci tsb. Namun, sangat
disayangkan salah satu pelaku
kriminalitas justru dilakukan
oleh jamaah calon haji warga
negara indonesia.
Dua jamaah calon haji
Indonesia asal kloter 16
embarkasi Surabaya, Jawa
Timur ditangkap kepolisian
Masjidil Haram, Makkah, Arab
Saudi. Keduanya ditahan polisi
karena diduga mencopet
jamaah haji lain yang sedang
beribadah di sekitar Masjidil
Haram, Senin (15/10) pukul
22.30 waktu Arab Saudi.
Jamaah calon haji yang ditahan
itu ternyata pasangan suami-
istri (pasutri) berinisial NMI dan
MLA. Keduanya menginap di
pemondokan Sektor XI. NMI dan
MLA ditangkap polisi Masjidil
Haram yang menyamar.
Modusnya, sang suami MNI
diduga mencopet jamaah yang
sedang berebut mencium Hajar
Aswad, sedangkan istrinya
menunggu di dekat air zamzam.
Kepala Seksi Pengamanan
Daerah Kerja Makkah, Letkol
Jaetul Muchlis Basyir,
membenarkan adanya
penangkapan terhadap dua
jamaah calon haji asal
Indonesia tersebut.''Saya
langsung ke kantor polisi
Masjidil Haram begitu mendapat
kabar ada copet tertangkap,''
ungkapnya.
Jaetul Muchlis mengaku sangat
kaget begitu melihat orang
yang ditangkap itu
mengenakan gelang jamaah.
Pihaknya langsung melakukan
verifikasi dan ternyata
keduanya benar tercatat
sebagai jamaah calon haji.
Anehnya, kata dia, ketika
ditemui petugas haji Indonesia,
jamaah yang tertangkap itu tak
meminta tolong untuk
dibebaskan.
Menurut keterangan polisi Arab
Saudi, MNI sudah terlacak bolak-
balik dari tempat minum air
zamzam ke Hajar Aswad. Salah
satu korbannya adalah Jamal,
seorang Mukimin yang sedang
mengantarkan seorang polisi
dari Sulawesi Selatan yang akan
mencium Hajar Aswad.
Jamal diberitahu oleh polisi
Arab Saudi untuk mengecek
dompetnya. Jamal kaget saat
mengetahui dompetnya hilang.
Polisi Masjidil Haram itu lalu
menangkap MNI dan MLA. Dari
tangan keduanya, polisi
menemukan dompet Jamal yang
hilang dari tangan kedua
tersangka.
''Kami mengetahui kabar
tertangkapnya kedua jamaah
itu dari Jamal,'' ungkap Jaetul
Muchlis. Saat ditemui petugas
haji Indonesia, kata dia, tangan
kedua jamaah calon haji itu
dalam keadaaan terborgol.
Anehnya, keduanya tak
meminta kepada petugas haji
Indonesia untuk membantu
dibebaskan.
Misi Haji Indonesia Daerah Kerja
Makkah langsung melayangkan
surat permohonan keringanan
kepada Kepolisian Masjidil
Haram.''Kami telah meminta
agar kedua jamaah itu diberi
kesempatan untuk
menyelesaikan seluruh prosesi
ibadah Haji,'' kata Jaetul Muchlis.
Permintaan itu telah disanggupi
oleh kepolisian Masjidil Haram.
Selain itu, Misi Haji Indonesia
meminta agar kasus ini
diselesaikan di Indonesia.
Namun, kata Jaetul Muchlis,
permintaan itu ditolak. Misi Haji
Indonesia akan berupaya keras
agar kedua jamaah tersebut
bisa pulang ke Tanah Air, sesuai
dengan jadwal kepulangan
yang telah ditetapkan.
(Akmal Irawan/Sindoradio)
(mbs)
Ditahan Polisi Makkah
Rabu, 17 Oktober 2012 - 19:30
wib
MAKKAH – Tindak kriminalitas di
masjidil haram terus meningkat,
dengan makin banyaknya
jamaah calon haji dari berbagai
negara yang sudah memadati
masjid suci tsb. Namun, sangat
disayangkan salah satu pelaku
kriminalitas justru dilakukan
oleh jamaah calon haji warga
negara indonesia.
Dua jamaah calon haji
Indonesia asal kloter 16
embarkasi Surabaya, Jawa
Timur ditangkap kepolisian
Masjidil Haram, Makkah, Arab
Saudi. Keduanya ditahan polisi
karena diduga mencopet
jamaah haji lain yang sedang
beribadah di sekitar Masjidil
Haram, Senin (15/10) pukul
22.30 waktu Arab Saudi.
Jamaah calon haji yang ditahan
itu ternyata pasangan suami-
istri (pasutri) berinisial NMI dan
MLA. Keduanya menginap di
pemondokan Sektor XI. NMI dan
MLA ditangkap polisi Masjidil
Haram yang menyamar.
Modusnya, sang suami MNI
diduga mencopet jamaah yang
sedang berebut mencium Hajar
Aswad, sedangkan istrinya
menunggu di dekat air zamzam.
Kepala Seksi Pengamanan
Daerah Kerja Makkah, Letkol
Jaetul Muchlis Basyir,
membenarkan adanya
penangkapan terhadap dua
jamaah calon haji asal
Indonesia tersebut.''Saya
langsung ke kantor polisi
Masjidil Haram begitu mendapat
kabar ada copet tertangkap,''
ungkapnya.
Jaetul Muchlis mengaku sangat
kaget begitu melihat orang
yang ditangkap itu
mengenakan gelang jamaah.
Pihaknya langsung melakukan
verifikasi dan ternyata
keduanya benar tercatat
sebagai jamaah calon haji.
Anehnya, kata dia, ketika
ditemui petugas haji Indonesia,
jamaah yang tertangkap itu tak
meminta tolong untuk
dibebaskan.
Menurut keterangan polisi Arab
Saudi, MNI sudah terlacak bolak-
balik dari tempat minum air
zamzam ke Hajar Aswad. Salah
satu korbannya adalah Jamal,
seorang Mukimin yang sedang
mengantarkan seorang polisi
dari Sulawesi Selatan yang akan
mencium Hajar Aswad.
Jamal diberitahu oleh polisi
Arab Saudi untuk mengecek
dompetnya. Jamal kaget saat
mengetahui dompetnya hilang.
Polisi Masjidil Haram itu lalu
menangkap MNI dan MLA. Dari
tangan keduanya, polisi
menemukan dompet Jamal yang
hilang dari tangan kedua
tersangka.
''Kami mengetahui kabar
tertangkapnya kedua jamaah
itu dari Jamal,'' ungkap Jaetul
Muchlis. Saat ditemui petugas
haji Indonesia, kata dia, tangan
kedua jamaah calon haji itu
dalam keadaaan terborgol.
Anehnya, keduanya tak
meminta kepada petugas haji
Indonesia untuk membantu
dibebaskan.
Misi Haji Indonesia Daerah Kerja
Makkah langsung melayangkan
surat permohonan keringanan
kepada Kepolisian Masjidil
Haram.''Kami telah meminta
agar kedua jamaah itu diberi
kesempatan untuk
menyelesaikan seluruh prosesi
ibadah Haji,'' kata Jaetul Muchlis.
Permintaan itu telah disanggupi
oleh kepolisian Masjidil Haram.
Selain itu, Misi Haji Indonesia
meminta agar kasus ini
diselesaikan di Indonesia.
Namun, kata Jaetul Muchlis,
permintaan itu ditolak. Misi Haji
Indonesia akan berupaya keras
agar kedua jamaah tersebut
bisa pulang ke Tanah Air, sesuai
dengan jadwal kepulangan
yang telah ditetapkan.
(Akmal Irawan/Sindoradio)
(mbs)
Comments
Post a Comment
Silahkan isi komentar atau iklan baris Anda, Jangan lupa visit social media kami di FB/Twitter/Instagram @alamatclick